Gk ada yang perlu dijelasin sepertinya, dari gambar aja udah jelas. mungkin apa yang anda pikirkan sama dengan yang saya pikirkan, ketika masalah mulai melanda dan orang lain melihat kita termenung tanpa tau apa masalah kita, terkadang mereka langsung menghakimi kita dengan kata kalau, karena sering dibilang lagi galau maka lama kelamaan mendapat predikat sebagai "galauers" yaitu orang yang sering merasakan galau.

sinopsis di atas telah menjelaskan kehidupan gw yang selalu dicap sebagai galauers, gk tau kenapa mereka mengecap gw seperti itu, apa gw kurang manis makanya mengecap gw. Padahal gw biasa-biasa aja, ketika dapet masalah gw gk pernah curhat sama mereka, apa mungkin karena lagu yang gw puter di laptop gw selalu yang mellow mengakibatkan gw dicap sebagai galauers, ini tidak adil, saya butuh pengacara. Tolong panggilkan ruhut sitompul, OC Kaligis, atau siapa saja, karena ini telah mencemarkan nama baik saya, mereka membuang limbah secara sembarangan dan sekarang nama baik saya tercemar gara-gara limbah, sekarang siapa yang mau bertanggung jawab klo sudah telat gini, memangnya gampang untuk mencari siapa bapak dari anak mereka #ngaco+garing+kriuk.

Sampai pada akhirnya gw gk mau larut dalam omongan mereka, dengan itu gw mau membuktikan ke mereka bahwa galau bukanlah hal yang jelek, tapi galau bisa bernilai positif dimata manusia. Klo bukan karena mereka yang setiap hari ngeledekin gw mungkin desain-desain yang gw buat di blog ini gk akan pernah ada, sampai ada yang request buat group galauers yang anggotanya ternyata mereka juga. Dan gw  bersyukur, karena group galauers ini mudah-mudahan bisa mempererat tali silaturahmi di antara kita, karena kita saling memberi semangat dan nasihat yang terkadang diambil dari Al-Qur'an dan Hadist. Jadi sesama muslim harus saling mengingatkan, bukan begitu Co(Co = sebutan akrab buat galauers di tempat gw).

Remaja yang penuh semangat, jangan pernah menyesali kedatangan galau, karena galau tidak bisa dihindari, tapi jangan terlalu larut dengan kegalauan, karena itu bisa menghambat kebahagiaanmu.

-Sigit.Unyil-